“Sahabat Takan Pernah Tergantikan”

Saat kamu ribut sama pacarmu & kamu curhat kesahabatmu.
Pzt sahbat kasih saran yg terbaik untuk kamu.
(y) Tp saat kmu ribut sama sahabat & kamu curhat kepacar, lalu pcar km bilang, udah gak usah maen lagi sama dia…:/

saat kmu makan sama pacar, kmu bilang, mau undang sahbat, Pacar kamu bilang: “ngapain sih…?? mreka cuma ganggu kta doang”…:o

Tp saat kamu lagi makan sama sahabatmu, kamu bilang mau ajak pacar, sahbatmu bilang: “ajak aja biar seru”…=))

saat kamu djauhin sahabat, pacarmu bilang “udah gak usah sdih masih banyak ko’ tman2 yglain, mreka gk pnting, pntingn juga aku”….8-1
Tp saat kamu putus sama pacar kmu, sahabat bilang “udahlah, kuyakin kmu pzt dapat pengganti yg lebih baik lg darinya, ada kita dsini
kita gak akan tinggalin kamu”…:*

itulh bukti ktulusan sahbat, walau kmu syang banget sama pacarmu, tp jangan prnah kamu meragukan kestiaan sahabatmu.

Dari sahabat…Image

MENCEGAH GIGI BERLUBANG DENGAN PEMANIS ALAMI

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Memiliki gigi yang bersih dan rapi adalah dambaan setiap orang. Namun, tak sedikit orang yang jarang memperhatikan kesehatan dan kebersihan giginya. Padahal, jika berlubang dan tidak diperhatikan atau ditangani, nyawa bisa menjadi taruhannya.
Dewasa ini, sebagian besar anak kecil banyak yang mengkonsumsi permen dan cokelat dengan sangat berlebihan tanpa memperhatikan kesehatan giginya. Mereka senang mengkonsumsi permen dan cokelat karena harganya yang relatif murah, oleh karena itu makanan yang manis-manis pun menjadi incaran anak-anak.
Biasanya, jajanan yang manis-manis seperti permen atau cokelat yang banyak dijual di pasaran mengandung pemanis buatan yang tidak baik untuk kesehatan gigi. Sering kali mengkonsumsi pemanis yang berlebihan menyebabkan kerusakan gigi atau yang biasa kita kenal dengan istilah gigi berlubang (karies gigi). Untuk mencegah hal tersebut, janganlah terlalu sering mengkonsumsi pemanis (pemanis buatan) yang banyak dijual di pasaran yang tidak alami. Maka dari itu, mulai sekarang kita harus membiasakan diri untuk mengkonsumsi pemanis yang alami, guna mencegah kerusakan gigi.
Dengan masalah di atas, penulis mengangkat topik tersebut dalam sebuah karya ilmiah dengan judul “Mencegah Kerusakan Gigi Dengan Pemanis Alami”.

I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pembahasan di atas, penulis mengambil pokok permasalahan yaitu, apakah pemanis alami dapat mencegah kerusakan gigi?

I.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan penulisan yaitu, untuk mengetahui bahwa pemanis alami dapat mencegah kerusakan gigi.

I.4 Metode Penulisan
Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis menggunakan studi pustaka melalui buku-buku dan internet, teknik ini digunakan untuk mempermudah penulis dalam pembuatan karya ilmiah.
I.5 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan karya ini, penulis membagi menjadi beberapa bab, yaitu:
 Bab I : bab pendahuluan yang mencakup tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
 Bab II : tinjauan pustaka yang menjelaskan tentang anatomi gigi, faktor penyebab kerusakan gigi, dan pengertian pemanis alami.
 Bab III : bab yang membahas tentang mencegah kerusakan gigi dengan pemanis alami.
 Bab IV : penutup yang terdiri atas kesimpulan dan saran.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Anatomi Gigi
Kita harus tahu bahwa gigi kita terdiri dari tiga lapisan, dan lapisan itu adalah sebagai berikut :
email
dentin

pulpa

1. Email
Email adalah lapisan terluar pada gigi. Lapisan ini berhubungan langsung dengan rangsangan dari luar, baik rangsangan panas atau rangsangan dingin. Email berwarna putih kekuning-kuningan.
2. Dentin
Dentin adalah lapisan sesudah email, berwarna kekuning-kuningan, dan tidak dapat kita lihat karena letaknya tertutup oleh lapisan email.
3. Pulpa
Pulpa adalah lapisan gigi yang paling dalam. Pulpa berwarna kemerah-merahan, karena di dalam pulpa terdapat serabut-serabut syaraf yang berhubungan langsung dengan mata, telinga, hidung, jantung, hati dan organ tubuh yang lainnya.

2.2 Faktor Penyebab Kerusakan Gigi
Apabila kita memakan makanan manis dan lengket yang dapat menempel pada permukaan gigi (email), jika gigi tidak dibersihkan, maka makanan yang manis dan lengket itu akan bercampur dengan bakteri yang membawa sifat asam di dalam mulut. Lama-kelamaan email gigi menjadi larut karena asam. Kemudian gigi menjadi berlubang. Tahapan-tahapan gigi berlubang. Ada tiga jenis gigi berlubang (karies), yaitu :

Lubang gigi di email
Pertama, karies superfisialisi, yaitu gigi berlubang yang hanya mengenai lapisan email.

Lubang gigi di dentin
Kedua, karies media, sudah mengenai lapisan dentin (di bawah email).

Lubang gigi di pulpa
Ketiga, karies profunda, sudah mengenai jaringan pulpa (jaringan penyangga berisi pembuluh darah dan saraf).

Kuman yang menjadi penyebab terjadinya gigi berlubang adalah streptococcus mutans. Kuman ini tumbuh di dalam mulut dan akan menghasilkan cairan lengket dan menjadi media yang baik bagi pertumbuhan kuman lain yang menyebabkan gigi berlubang.
Selain streptococcus mutans, ada pula staphylococcus, yaitu kuman yang menyertai kuman streptococcus mutans. Kuman-kuman ini biasanya tumbuh pada sisa-sisa makanan yang membusuk. Lambat laun, kuman bertambah banyak dan menghasilkan asam yang dapat merusak email gigi.
Karbohidrat dengan berat molekul yang rendah seperti gula akan segera meresap ke dalam plak dan dimetabolisme dengan cepat oleh bakteri. Dengan demikian, makanan dan minuman yang mengandung gula akan menurunkan pH plak dengan cepat sampai pada level yang dapat menyebabkan demineralisasi (hilangannya zat garam secara berlebihan) email. Sesudah kita makan, bakteri meragikan sisa gula dalam karbohidrat yang tertinggal di permukaan dan sela-sela gigi, kemudian menghasilkan asam yang dapat menurunkan pH rongga mulut. Normalnya, asam akan dinetralkan air liur hingga kondisi mulut memulih. Namun, bila makan lagi, kondisi mulut jadi asam kembali sebelum sempat normal. Bila terus-menerus terjadi, ini akan melunakkan email gigi yang terluar dan terkeras, sehingga memicu terjadinya gigi berlubang.
2.2.1 Faktor Kebiasaan Buruk
Kebiasaan buruk adalah perilaku atau tindakan yang sering dilakukan sehari-hari baik disengaja atau tidak disengaja, sehingga berakibat tidak baik bagi kita. Terutama kebiasaan buruk yang berdampak tidak baik bagi kesehatan gigi dan mulut. Macam-macam dan akibat kebiasaan buruk adalah :
1. Menghisap Jari Tangan
Jika kita terlalu sering menghisap jari, maka pertumbuhan gigi akan cenderung ke depan, sehingga gigi menjadi tonggos (gigi maju ke depan).
2. Memotong Benda Keras Menggunakan Gigi
Kebiasaan kita menggigit-gigit atau memotong benda keras, misalnya menggigit pulpen, pensil dan memotong benang dapat menyebabkan gigi kita menjadi rusak.

3. Menggunakan Tusuk Gigi Sesudah Makan
Kebiasaan menggunakan tusuk gigi setelah makan dapat menyebabkan gigi menjadi renggang.
4. Merokok
Merokok tidak baik untuk kesehatan tubuh, selain itu juga dapat menyebabkan bercak-bercak pada gigi yang berwarna cokelat kehitam-hitaman.
5. Menginang
Kebiasaan menginang yang dilakukan oleh orang yang sudah lanjut usia dapat mengakibatkan gigi berwarna merah, selain itu juga dapat menyebabkan terbentuknya karang gigi. Karang gigi terbentuk karena adanya kandungan kapur di dalam bahan untuk menginang. Kapur akan bercampur dengan saliva (air liur), akan menempel di gigi, lama-kelamaan akan mengendap di gigi dan terbentuklah karang gigi.

2.3 Pengertian Pemanis Alami
Apabila kita mendengar kata “pemanis”, kita pasti berpikir bahwa pemanis dapat menyebabkan gigi berlubang. Pemanis terbagi dua, ada pemanis buatan (sintesis) dan pemanis alami (natural). Mungkin pemanis yang dapat menyebabkan gigi berlubang adalah pemanis buatan. Berbeda dengan pemanis buatan, pemanis alami malah akan membantu mencegah terjadinya gigi berlubang. Pemanis alami yang dapat menyebabkan gigi berlubang adalah pemanis alami yang mengandung silitol.
Silitol terkandung dalam serat kayu pohon White Birch yang banyak tumbuh di Finlandia memiliki kadar tinggi, dan lebih mudah diekstraksi, sehingga ekonomis diproduksi massal. Silitol juga terkandung dalam buah dan sayuran, seperti stroberi, kulit ari jagung, wortel, gandum, jamur merang, kembang kol, dan bayam.
Silitol bukan termasuk karbohidrat, tetapi memilki bentuk molekul yang menyerupai sukrosa sehingga memikat bakteri, tapi kemudian membuatnya “kelaparan”. Tak adanya asam yang dihasilkan oleh bakteri akan membuat gigi aman dari kerusakan. Selain itu, kondisi ini memungkinkan gigi melakukan remineralisasi (pembentukan kembali mineral gigi) atas kerusakan yang sudah terjadi. Dengan demikian, silitol mampu melakukan pemulihan gigi yang mengalami karies.
Selain mencegah karies gigi, silitol juga mampu mengurangi pembentukkan plak, serta mencegah infeksi jamur Candida di rongga mulut. Silitol merupakan pemanis yang menyehatkan gigi, berbeda dengan pemanis lainnya seperti laktosa, sukrosa, glukosa dan lainnya.
Keunggulan silitol adalah karena streptococcus mutans tidak dapat menggunakannya sebagai sumber energi untuk berkembang biak dan bahkan mampu menekan jumlah bakteri itu, sehingga pembentukan plak pada email gigi dapat dicegah.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Mencegah Gigi Berlubang Dengan Pemanis Alami
Angka gigi berlubang dan bentuk kerusakan gigi lain pada anak-anak tergolong tinggi. Untuk itu, penggunaan silitol sebagai pemanis alami dapat dijadikan alternatif pemanis yang menyehatkan gigi.
Gangguan kesehatan gigi dan mulut bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit kardiovaskular, “kata Kauko K Makinen, guru besar kedokteran gigi dari Universitas Turku, Finlandia, jumat (2/3), di Auditorium Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Trisakti, Jakarta.
Semula, silitol hanya sebagai pemanis alternatif penderita diabetes dan zat nutrisi dalam cairan infuse. Belakangan, pemanis ini juga dipakai untuk menjaga kesehatan gigi. Karena silitol dapat menekan jumlah bakteri penyebab kerusakan gigi, menghambat pertumbuhan plak, menekan keasaman plak, dan mempercepat proses pembentukan kembali mineral gigi.
Dosen peneliti dari Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Trisakti, Widijanto Sudhana menambahkan “penggunaan silitol secara aktif mampu mempercepat proses pembentukan kembali mineral gigi (remineralisasi). Sebagai pemanis alami, belakangan ini silitol banyak diproduksi dalam bentuk permen karet.
Mengunyah permen karet sangat baik untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut. Mengunyah permen karet sebaiknya dilakukan setelah makan, karena secara tidak langsung permen karet dapat mengangkat sisa makanan dan debris yang menempel di permukaan gigi atau sisa-sisa makanan yang terselip di sela-sela gigi. Jenis permen karet yang baik digunakan adalah permen karet yang kandungan gulanya tidak terlalu banyak, seperti permen karet yang mengandung silitol.
Permen karet yang mengandung pemanis alami, silitol, dan dua bahan aktif lainnya yakni Funoran dan Kalsium Fosfat, berdasarkan uji klinis sejumlah akademisi di bidang kedokteran gigi baik dalam dan luar negeri, terbukti dapat mencegah terjadinya gigi berlubang.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kerusakan gigi adalah penyakit yang sangat berbahaya, apabila kita tidak memerhati-kan kesehatan, kebersihan dan menangani kerusakan gigi tersebut, maka nyawa bisa menjadi taruhannya. Maka dari itu, kita harus menjaga gigi kita sedini mungkin, agar tidak terjadi sesuatu yang merugikan kita.
Banyak faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan gigi seperti karbohidrat, bakteri, waktu, kebiasaan dan lain sebagainya.
Pemanis alami seperti silitol dapat mencegah kerusakan gigi (gigi berlubang). Karena sifat silitol yang mampu mempercepat proses remineralisasi dan mengurangi pembentukan plak pada permukaan gigi.

4.2 Saran
Jagalah kesehatan dan kebersihan gigi kita, agar tidak terjadi karies gigi (gigi berlu-bang). Apabila gigi kita sudah berlubang, lebih baik ditambal, agar tidak terjadi karies gigi yang lebih parah. Untuk mencegah gigi berlubang, maka biasakanlah memakan makanan yang baik untuk kesehatan gigi kita. Untuk mencegah gigi berlubang bisa menggunakan pemanis alami yang mengandung silitol.

The Importance of ICT in Language Learning

Information and Communication Technology is the buzz word of the 21st century. With incredible finesse it has changed the nature of sharing, storage and dissemination of information. According to UNESC, “ICT is a scientific, technological and engineering discipline and management technique used in handling information, its application and association with social, economical and cultural matters.”

Digitalization of many ICTs has made it possible to design, develop, manage and assess the learning process. It increases the efficiency of the system and makes it more powerful. The new digital technologies used under ICT are following-

  •  Multimedia PC, Laptop, Notebook
  • Digital Video/Still Camera
  • Local area networking(LAN) and other Networks/Mobile Phone
  • WWW (World Wide Web)
  • CD-ROM and DVD
  • E-mail and Chat
  • Digital Libraries
  • Computer Mediated Conferencing- Video Audio Conferencing
  • Virtual Reality
  • Application of Software like Word Processing, Spreadsheet, PowerPoint and simulation, speech recognition

These new techniques used under ICT help pupils learn English by enabling them to communicate, edit, annotate and arrange text quickly and flexibly.

Using ICT can help pupils to:

  • Access, select and interpret information
  • Recognise patterns, relationships and behaviours
  • Model, predict and hypothesise
  • Test reliability and accuracy
  • Review and modify their work to improve the quality
  • Communicate with others and present information
  • Evaluate their work
  • Improve efficiency
  • Be creative and take risks
  • Gain confidence and independence

ICT can be used to integrate speaking, listening, reading and writing. It enhances interactive teaching and learning styles. It also extends pupils’ ability to exercise choice, work independently and make connections between their work in English and in other subjects. For example, ICT can help pupils:

  • use a wide range of strategies to explore contrasts, comparisons and connections dynamically
  • annotate text in innovative ways
  • enrich or broaden the context of literary study
  • see texts in alternative versions
  • use a wide range of analytical and critical techniques
  • sort and process text and data quickly and efficiently
  • order and arrange text and data experimentally, using combinations of word, image, sound and hypertext
  • save, record, edit and adapt their work quickly and efficiently
  • retain evidence of the editing process so that it can be examined
  • change the organisational structure and qualities of texts to suit different audiences and purposes
  • compose multi-authored texts
  • select from a wider range of audiences, throughout the world
  • exercise choice of medium and design while composing

 

Hello world!

Welcome to WordPress.com. After you read this, you should delete and write your own post, with a new title above. Or hit Add New on the left (of the admin dashboard) to start a fresh post.

Here are some suggestions for your first post.

  1. You can find new ideas for what to blog about by reading the Daily Post.
  2. Add PressThis to your browser. It creates a new blog post for you about any interesting  page you read on the web.
  3. Make some changes to this page, and then hit preview on the right. You can always preview any post or edit it before you share it to the world.